PILARJAMBI.COM | MUAROJAMBI – Warga Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu, khususnya yang bermukim dan berkebun di wilayah Dusun Ranggosakti kesulitan untuk mengeluarkan hasil kebun mereka. Ini lantaran tak ada akses penyeberangan berupa jembatan yang melintasi sungai di desa mereka.
Warga di sana sangat butuh dibangun jembatan, namun hingga kini tak jua dibangun. Seperti terlihat pada gambar, begitulah cara petani sawit di sana mengeluarkan hasil kebun mereka. Tandan buah sawit tersebut dilangsir menyeberangi anak sungai batanghari yang membelah desa mereka. Tandan buah segar yang rampung dipanen, dimasukkan ke dalam perahu, kemudian ditarik menggunakan tali yang dipasang sedemikian rupa di sepanjang sungai tersebut.
“Ya beginilah cara kami di sini untuk memanen sawitnya bang, setelah dipanen dilangsir menyeberangi sungai dengan perahu yang ditarik menggunakan tali seperti yang abang lihat,” kata Oncom, warga setempat di sela-sela kesibukan memanen sawit milik warga di sana.
Kejadian ini, kata dia sudah berlangsung lama. Mereka sangat mendambakan agar bisa dibangun jembatan permanen atau minimal jembatan gantung agar memudahkan mereka mengeluarkan hasil panennya.
“Kalau dibangun jembatan kan kendaraan bermotor bisa langsung ke kebun bang jadi gak usah dilangsir seperti ini lagi. Tapi ya mau gimana lagi, sekarang belum ada jembatannya,” katanya.
Sepengetahuannya, pembangunan jembatan tersebut bukan tak diusulkan. Sudah pernah dan sering diusulkan namun sampai sejarang belum terealisasi.
“Yah mudah-mudahan ke depan pemerintah bisa peduli dan bisa membangun jembatan di sini,” harapnya.
Selain dengan perahu, mereka terkadang juga menggunakan tong atau drum plastik untuk melangsir hasil kebun mereka. Sama seperti penggunaan perahu, drum tersebut digantung di tali kemudian ditarik dengan memanfaatkan katrol yang dipasang di tali yang melintasi anak sungai tersebut. (aq)
Discussion about this post