PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Wakil Wali Kota Jambi, Maulana tinjau langsung Jaringan Gas (Jargas) di beberapa rumah warga di Kelurahan Telanaipura dan Simpang IV Sipin sekaligus melakukan uji coba, Senin (10/01/22). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan Jargas Kota Jambi berjalan maksimal pasca bertemu dengan Pertagas Niaga beberapa waktu lalu.
Maulana mengatakan, Dua kelurahan tersebut sebelumnya memang mengeluhkan kondisi api yang dihasilkan Jargas sangat kecil dan tidak dapat difungsikan dengan maksimal.
“Sebab sumber Jargas di Kota Jambi cuma satu dan tekanan gasnya 250 bar. Maka dari itu, pertemuan beberapa waktu lalu dengan Pertagas Niaga, kita mendapatkan tambahan tekanan gas menjadi 400 bar. Karena kalau masih kecil, tidak akan sampai ke ujung,” kata Maulana di ruang kerjanya, Senin (10/1).
Dengan ditambahnya tekanan gas tersebut, Katanya saat ini kondisi api yang dihasilkan dari Jargas tersebut sudah bagus.
“Produk apinya bagus, sudah saya cek sendiri. Dengan adanya Jargas ini, tentu kita harapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga, khususnya penggunaan migas dalam hal ini gas subsidi bagi keluarga yang tidak mampu. Jadi tidak perlu antre lagi,” terangnya.
Ditambahanya, Jargas di kawasan Kecamatan Jambi Selatan, Kata Maulana memang saat ini belum dapat dirasakan dengan maksimal. “Saya dan pak Walikota, tetap memberikan perhatian khusus. Mengenai itu, kita sudah berkomunikasi dengan Kementerian ESDM agar dapat memberikan solusi atas hal tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, saat ini telah ada 13 ribu Sambungan Rumah (SR) yang terpasang Jargas, namun 3.000 di antaranya belum terlairi gas.
Kabag Perekonomian Pemkot Jambi, Evridal Asri mengaku, setelah terpasangannya jaringan gas pada 2020 sebanyak 6.165 SR, total jaringan gas di Kota Jambi yang sudah terpasang berjumlah 13 ribu SR.
Dari pembangunan jaringan gas pada 2020 lalu sebut Evridal, ada sebanyak 1.500 SR yang belum mendapatkan aliran gas. “Jargasnya sudah terpasang. 1.500 belum diaktivasi, karena tekanan kurang,” kata Evridal.
Lanjut Evridal, saat ini sudah dilakukan perbaikan dibeberapa sektor supaya tekanan jargas bisa maksimal. “1.500 sambungan rumah pada pekerjaan jargas 2020 itu akan diaktivasi pada tahun ini. Kewenangannya pada PT JII,” ujarnya.
Lebih lanjut Evridal mengatakan, pada pembangungan jargas 2017 lalu, masih ada sekitar 700 sambungan rumah yang belum mengalir. Hal itu karena memang ada jaringan yang rusak.
“Jaringan rusak ini akan diperbaiki Pertamina dan Kementrian ESDM. Terus kita komunikasikan untuk perbaikan. Pihak Pertamina dan ESDM komitmen akan menyelesaikannya pada 2022 ini,” sebutnya.
Secara keseluruhan sebut Evridal, ada sebanyak 3.000 SR gas rumah tangga belum mendapatkan aliran gas. “Totalnya ada 3.000 an,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post