PILARJAMBI.COM, JAMBI – Manager Business Goverment Enterprise Service Telkom Witel Jambi, Irsyad mengatakan, pihaknya menargetkan paling lambat Agustus 2020 nanti seluruh CCTV untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jambi sudah terpasang.
Irsyad mengatakan, mendukung aplikasi ‘Asap Digital’ Polda Jambi untuk memantau Karhutla, pihaknya akan memasang 30 CCTV yang difokuskan di Kabupaten Tanjab Timur, Tanjab Barat, dan Muaro Jambi.
Sejauh ini, kata Irsyad, CCTV yang sudah terpasang sebanyak 7 unit, dimana 6 diantaranya sudah bisa live untuk memantau Karhutla.
“Sejauh ini kita sudah pasang tujuh CCTV, lima di perusahaan, satu di (Dinas) Kehutanan, dan satu di Telkom. Enam diantaranya sudah bisa live. Satu lagi menyusul dalam dua atau tiga hari ini,” kata Irsyad usai memantau pemasangan CCTV di kantor Telkom, Kecamatan Pasar, Kota Jambi, Jumat (17/7/2020).
“Terget keseluruhan ada 30 CCTV yang akan kita pasangan. Kita targetkan Agustus nanti bisa berjalan semua. Kita juga sedang berkoordinasi dengan perusahaan,” ujar Irsyad menambahkan.
Dikatakannya lagi, pemasangan CCTV pantau Karhutla ini mendapat dukungan dari pihak perusahaan dan seluruh stakeholder terkait. Bahkan Irsyad mengatakan pihaknya diminta untuk segera menyelesaikan pemasangan seluruh CCTV.
“Semua mendukung, bahkan minta cepat dipasang. Cuma kita terkendala dalam beberapa hari belakangan turun hujan, sehingga kita kesulitan ke lokasi,” beber Irsyad.
Lebih lanjut Irsyad mengatakan, untuk lokasi pemasangan CCTV sendiri pihaknya berpatokan pada data Karhutla tahun lalu. Irsyad menyebutkan, CCTV dipasang di lokasi lahan yang tahun lalu mengalami kebakaran.
Sementara itu, satu CCTV sengaja dipasangan di dalam kota untuk prototipe, agar bisa dilihat semua orang jika ada CCTV untuk memantau Karhutla.
Irsyad juga mengatakan jika seluruh CCTV yang dipasang terkoneksi ke command center Polda Jambi. Dikatakannya, CCTV tersebut akan dipantau oleh petugas selama 24 jam.
“Jika ada yang terpantau, bisa langsung dilaporkan kepada personel di sekitar lokasi. Karena aplikasi ini juga digabungkan dengan pencarian personel. Jadi, begitu ada potensi asap, langsung bisa diantisipasi sebelum membesar,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post