Empat Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi monitoring yang dilakukan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabbar. Hal ini berkaca dari kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun lalu.
Hal ini di sampaikan oleh Kepala BPBD Kabupaten Tanjabbar, Zulfikri. Ia menyebutkan bahwa empat kecamatan tersebut masih menjadi daerah titik fokus terkait penangganan terjadinya Karhutla.
“Yang rawan karhutla itu masih di Kecamatan Betara, Pengaburan, Senyerang, Batang Asam masih dominasi. Kalo tahun kemarin itu kebanyakan yang terbakar lahan masyarakat, yang rata-rata memang alasan pembakaran untuk buka lahan,” katanya Rabu , (12/08/2020)
Sementara itu, langkah ke depan dari pihaknya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, selain dilakukannya melalui upaya dengan sosialisasi dengan berbagai cara. Pihaknya juga akan memasang kamera pemantau atau CCTV di beberapa titik lokasi.
“Sekarang mau di pasang CCTV jadi keluar masuk orang itu terpantau. Jadi CCTV di tiang telkom, atau nanti dimana. Kita pasang di empat titik Betara, Bram Itam, kemudian di taman nasional dan satu lagi saya lupa itu ada datanya kemarin,”ungkapnya
Terkait dengan perusahaan, pihaknya juga telah meminta kepada sejumlah perusahaan untuk mempersiapkan seluruh perangkat termasuk dengan SDM yang memantau lokasi lahan perusahaan. Meskipun kata Zulfikri, saat ditanya jika berdasarkan pengalaman, kebakaran lahan perusahaan berasal dari Kabupaten tetangga.
“Di perusahaan kita sudah rapat di polres, kita minta siapkan SDM, peralatan sesuai denga Manajemen Penanggulangan Kebakaran (MPK) dan itu harus perusahaan sudah harus menyiapkan segala macamnya. Kalo berkaca tahun lalu, kebakaran lahan itu rembesan dari Tanjabtim,”katanya. (Mam)
Discussion about this post