PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Bupati Tanjungjabung Barat Drs. Anwar Sadat, M.Ag menjadi salah satu narasumber dalam rangkaian pelatihan Teknis bagi Non Aparatur Angkatan XXVIII (Komoditas Padi) di BPP Pengabuan Kabupaten Tanjab Barat. Senin (26/07/2021).
Dalam pelatihan tersebut dihadiri Kadis Tanaman Pangan, Hortikultural dan camat Pengabuan.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Jambi selama tiga hari dari tgl 26 – 28 Juli 2021, dengan narasumber Widyaiswara Bapeltan Jambi dan Fasilitator petugas pertanian.
Pelatihan ini dihadiri 60 orang peserta yang berasal dari petani dan penyuluh kecamatan Pengabuan dan kecamatan Senyerang yang terdiri dari 30 orang peserta dari petani dan pemilik penggilingan padi serta 30 orang penyuluh pertanian.
Dengan Materi pelatihan ‘Panen dan Pasca Panen Tanaman padi’ dalam hal tersebut Bupati Anwar Sadat sebagai narasumber menyampaikan agar petani memperhatikan penyimpanan gabah setelah panen agar kualitas beras yang dihasilkan dapat bersaing dengan beras dari luar
“Kita harapkan beras produksi Tanjab Barat dapat bersaing dengan daerah luar seperti dari Palembang, Lampung dan Padang, pemerintah daerah telah melakukan terobosan dalam menyerap beras petani antaranya semua ASN wajib mengkonsumsi beras lokal yg dihasilkan petani Tanjungjabung Barat,”kata Anwar Sadat.
Sementara itu, Widyaiswara, Bapeltan Jambi (Balai Pelatihan Pertanian) menambahkan kegiatan pelatihan ini dalam rangka mendorong terbentuknya kawasan food estate
“Target kawasan Food Estate kita di kecamatan Pengabuan dan Senyerang, dimana tujuan jangka panjangnya wilayah ini sebagai penyangga pangan yang berkelanjutan dan terciptanya ketahanan pangan,”ujar
Bupati juga telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah daerah Tembilahan dan Provinsi Riau dalam memasarkan produk pertanian Tanjungjabung Barat.
Pada kesempatan itu diadakan dialog atau diskusi dengan petani dan penyuluh, guna mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan mutu beras petani.
Petani juga minta bantuan alat perontok padi dan lantai jemur sebab gabah yang sudah disabit terlalu lama di lahan yang menyebabkan beras banyak patah dan berwarna kekuningan. (*/Mam)
Discussion about this post