PILARJAMBI.COM | JAKARTA – Sekitar 30 ribu pondok pesantren bisa menjadi kekuatan pengembangan ekonomi nasional, khususnya ekonomi syariah. Hal ini disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).
Pesantren dianggap mampu mengambil langkah tersebut karena jumlahnya yang besar mencapai 30 ribu pesantren.
“Pembangunan ekonomi bukan sekadar kebutuhan, tetapi termasuk perintah Allah. Mengembangkan ekonomi adalah masalah agama yang sesuai dengan perintah syariah,” kata Ma’ruf Amin.
Pengembangan ekonomi pesantren merupakan salah satu potensi pengembangan ekonomi syariah. Hal ini didukung dengan fakta bahwa Indonesia saat ini memiliki sekitar 30 ribu pesantren, yang memiliki kurang lebih 4 juta santri.
“Kita sedang mengembangkan ekonomi syariah. Kita harapkan dengan munculnya HEBITREN, pengembangan ekonomi pesantren akan menjadi kuat,” jelasnya.
Ma’ruf menyebut bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi cobaan pandemi Covid-19 yang perlu dihadapi dengan keyakinan optimis, disertai ikhtiar tanpa henti, dan berserah diri kepada Allah.
Jika keyakinan bahwa pandemi merupakan cobaan dari Allah akan membuat semua pihak percaya, menerima, dan menghadapi pandemi ini dengan bijak.
“Di sini lah pentingnya kita bersabar,” imbuh Wapres.
Meski begitu sikap sabar bukan berarti berdiam menerima keadaan. Umat juga berkewajiban melakukan upaya-upaya untuk menjaga diri.
“Seperti mematuhi protokol kesehatan, menggiatkan 3 T (tracing, testing, dan treatment), dan melakukan vaksinasi,” jelasnya.
Sumb: okezone.com
Discussion about this post