PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi telah dilaksanakan pada Rabu, (13/10/2021) dengan tajuk “Jaga Dunia Digital, Demi Keutuhan Persaudaraan”.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 119 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni:
- Dr. Gushevinalti, M.Si (Dosen Ilmu Komunikasi dan Penggiat Literasi Digital)
- Masrizal Umar, ST (Chief Marketing Officer PT Spirit Inti Abadi)
- Ariyandi Batu Bara, S. Ud., M. Ud (DLB Fak. Dakwah UIN STS Jambi)
- Riski Puspita Lestari, S.IP., M.IP (Dosen Ilmu Pemerintahan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi)
Pegiat media social yang juga Pembawa berita TvOne, Dosen, Moderator, @chachaannissa bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada Sesi pertama, yakni Dr. Gushevinalti, M.Si mengatakan “Netizen Indonesia di nilai paling julid, dalam survey digitak cavity index (DCI) untuk mengukur tingkat kesopanan digital global, Indonesia menduduki peringkat paling bawah di kawasan Asia Tenggara, dari total 32 negara yang di survey indonesia menduduki urutan ke-29 ”
Giliran pembicara kedua, Masrizal Umar, ST “Jejak digital bisa kita anggap sebagai bom ranjau yang tertanam di dalam jejak penggunanya dan kemungkinan berisiko meledak suatu saat jika ada pihak-pihak tertentu yang mengincar pemiliknya sebagai target ”
Tampil sebagai pembicara ketiga Ariyandi Batu Bara, S. Ud., M. Ud menjelaskan “Dalam berjejaring social yang harus di lakukan adalah kata-kata yang sopan, responsif, toleran, factual, apresiasi copyright dan proporsional “
Pembicara keempat Riski Puspita Lestari, S.IP., M.IP menegaskan “Budaya dan etika masyarakat Indonesia di dunia nyata dan budaya dan etika masyarakat indonesia di dunia digital harus memiliki nilai yang sama, yaitu sopan dan ramah”
@chachaannissa sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan “sekarang ini kita harus bijak dalam melihat bahwa budaya ini, ada beragam bahkan pemahaman atau pandangan tentang budaya luar memang tidak semua bisa kita adopsi, jadi kita harus pintar untuk memfilter”
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke tiga puluh tiga dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)
Discussion about this post