PILARJAMBI.COM | JAMBI – Tidak hanya memiliki Gunung Kerinci, Provinsi Jambi juga memiliki objek wisata alam berupa Geopark Merangin yang cocok bagi para petualang di Indonesia maupun manca Negara. Bagi petualang pecinta olahraga ekstrim, khususnya olahraga rafting atau arung jeram, di Geopark Merangin sangatlah tepat untuk mesuk dalam agenda perjalanan tahunan maupun musiman. Sebab, di lokasi Geopark terdapat sungai dengan panjang 13-15 kilometer ini menyajikan arus sangat deras dan sangat memantang nyali.
Bagi petualang dari luar daerah provinsi Jambi, tentunya Kota Jambi merupakan jalur masuk ke Jambi, terutama bagi petualang yang menggunakan transportasi udara. Maka, untuk menuju ke wilayah Geopark Merangin sendiri, dari Kota Jambi harus menggunakan transportasi darat dengan jarak tempuh lebih kurang perjalanan 5-6 jam dari Kota Jambi lewat jalan darat menuju Kota Bangko, ibukota Merangin. Kemudian perjalanan darat dilanjutkan menuju Desa Air Batu, sekitar 28 kilometer dari Bangko.
Sesampainya di tempat tujuan, petualang dapat menikmati objek wisata alam yang berada di Kabupaten Merangin Jambi. Sebab, selain arung jeram yang begitu menantang nyali, di situ juga terdapat berbagai objek wisata seperti air terjun Muara Kering, Danau Pauh, Gua Tiangko dan teluk Wang Sakti yang berada di kawasan seluas 2008 kilometer.
Sebagai salah satu wisata yang paling diminati, arung jeram dapat kita coba dengan biaya Rp800 ribu rupiah bagi 4-6 orang untuk satu perahu karet. Biaya tersebut juga kita dapatkan pelayanan Dua pemandu dalam menyusur sungai yang menegangkan. Biaya itu juga memberikan fasilitas untuk sekali makan.
Dalam buklet informasi pariwisata Jambi menulis, pada rute panjang terdapat 22 arung jeram. Dari semua jeram yang ada, terdapat enam jalur jeram yang paling ekstrem dan menantang, yakni Jeram Amin, Jeram Lade, Jeram Milan, Jeram Keluk Kesah, Jeram Geluntung Manda, dan Jeram Tilam.
Bagaimana bagi Petualang yang tidak bisa arung jeram ?
Jangan khawatir, Kabupaten Merangin tidak sekedar menawarkan arung jeram saja, tapi juga juga menyediakan wisata edukasi baik persoalan sejarah, geografi, dan sebagainya yang ada di Geopark Merangin.
Di Geopark Merangin ini terdapat ratusan fosil batu yang bermotif daun yang berusia 150 juta tahun. Selain itu, sebagai kawasan yang menyimpan jejak kehidupan peradaban masa lampau, di situ juga ditemukan fosil kayu teluk gedang (Araucarixylon) yang usianya mencapai 350 juta tahun, dan fosil stereochia semireticalatus yaitu fosil jejak erang-kerangan (brachiopoda), kerang mutiara purba (nautiloide), dan bellerophon.
Untuk dapat melihat fosil-fosil tersebut, petualang dapat melakukan dengan dua cara, yaitu dengan arung jeram atau dengan tracking. Saat menjajal setiap lokasi fosil, tentunya pengunjung dapat menikmati panorama hutan, sungai dan tebing.
Masih di kawasan Geopark Merangin, pada bulan tertentu, wisatawan dapat melihat populasi ribuan kelelawar yang berterbangan secara liar. Populasi kelelawar berkembang biak di kawasan arung jeram dan setelah itu hilang bermigrasi.
Diketahui, Geopark Merangin sudah didaftarkan ke UNESCO karena dinilai sebagai cagar budaya nasional yang harus dilestarikan dan baru ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2012 lalu.
Nah, saatnya para petualang masukan Arung Jeram di Sungai Merangin dan Geopark Merangin sebagai agenda pertualangan di tahun 2022 atau akhir tahun 2021.
Penulis: Alpin R
Discussion about this post