PILARJAMBI.COM | KOTA JAMBI– Meski tergabung dalam Forum CSR Kota Jambi, ternyata masih banyak pelaku usaha yang tidak aktif menyalurkan CSR-nya. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Jambi, Evridal Asri, Saat ini, sebanyak 300 pelaku usaha di Kota Jambi telah tergabung dalam forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kota Jambi. Dari jumlah tersebut baru 50 pelaku usaha yang berkontribusi aktif dalam menyalurkan CSR nya.
Evridal menyebutkan, memang hanya 50 pelaku usha yang berkontribusi aktif dalam penyaluran CSR dari jumlah 300 pelaku usaha yang tergabung dalam forum CSR Kota Jambi.
“Diluar 50 itu kita belum tahu, apakah mereka menyalurkan CSR secara mandiri atau seperti apa. Kita tidak tahu juga kondisi pandemi ini. Yang jelas CSR itu dikeluarkan 1-2 persen dari laba bersih perusahaan,” tambahnya.
Sementara 50 pelaku usaha yang berkontribusi aktif tersebut kata Evridal, menyalurkan CSR melalui kerjasama dengan Pemerintah Kota Jambi. Ada 8 porgram bentuk CSR yang diatur oleh Pemerintah Kota Jambi, diantaranya untuk kegiatan pendidikan, kesehatan, olahraga, keagamaan, lingkungan hidup, estetika kota, infrastruktur.
“Pelaku usaha silahkan memilih untuk penyaluran yang mana. Yang jelas dalam bentuk barang,” imbuh Evridal.
Nilai CSR yang tercatat oleh Pemerintah Kota Jambi pada 2021 ini sebut Evridal belum dihitung secara pasti. Karena pihaknya baru berkirim surat ke pelaku usaha untuk singkronisasi data.
“Karena ada penyaluran mandiri dan ada yang bekerjasama dengan pemerintah,” sebutnya.
Kata Evridal, jika berkaca pada 2020, nilai CSR pelaku usaha di Kota Jambi tercatat senilai Rp24 Miliar. Evridal mengaku, angka itu terus naik setiap tahun. “Trennya terus naik,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post