PILARJAMBI.COM | JAMBI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memastikan persediaan minyak goreng masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jambi, Al Haris usai mengadakan rapat bersama produsen minyak goreng beberapa waktu lalu.
Bahkan, Menteri Perdagangan RI (Mendagri) Muhammad Luthfi saat berkunjung ke Jambi pekan lalu, mengatakan persediaan minyak di Jambi stabil dan sesuai data di lapangan.
Meski demikian, pembatasan pembelian masih saja ditemukan dan membuat masyarakat mengeluh.
Salah satunya Zaitun Zakaria, seorang pelaku UMKM Rempeyek Tempe di kawasan Payolebar, Jelutung, Kota Jambi. Ia mengaku bahkan kerap kucing-kucingan dengan pegawai swalayan hanya untuk mendapatkan porsi minyak lebih banyak.
“Iya harganya sudah sesuai yang ditentukan pemerintah tapi pembelian masih dibatasi. Bahkan saya harus gonta ganti baju atau jaket untuk beli minyak goreng di swalayan,” ujarnya, Selasa (01/03/2022)
Menurut Zaitun, batas pembelian 2 liter per hari yang ditentukan toko, swalayan, dan supermarket tak efektif baginya. Mengingat penggunaan minyak goreng dalam sehari lebih kadang lebih dari 10 liter.
“Kurang efektif untuk pelaku UMKM seperti saya,” ujarnya.
Zaitun merasakan sulitnya mendapatkan minyak goreng sejak bulan lalu lantaran agen yang biasa menyuplai minyak menyetop pengiriman karena alasan kosong.
“Saya mau gak mau harus pandai menyiasati agar produksi dan ekonomi tetap berjalan,” tuturnya.
Ke depan, Zaitun berharap pemerintah dapat segera mengatasi kesulitan mendapatkan minyak goreng ini. (Peha)
Discussion about this post