PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Meskipun beberapa waktu lalu terdapat kasus kematian hewan akibat terserang virus PMK (Penyakit Mulut Kuku) di Kabupaten Tanjab Barat, namun hal itu tidak mempengaruhi daya beli masyarakat jelang hari raya kurban.
Seperti yang diungkapkan oleh Ismail, pedagang hewan ruminansia yang berada di Parit Lapis, Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, bahwa hingga kini daya beli masyarakat masih sama dengan tahun sebelumnya.
“Sejauh ini tidak berpengaruh pembelian masih aman seperti biasa. Walaupun kemarin ada kabarnya hewan didaerah Ulu kena virus PMK, tetapi Alhamdulillah kalau hewan kita disini belum pernah karena rutin dilakukan pemeriksaan, suntik antibody.” Ujarnya, Senin (20/06/2022).
Sementara itu, untuk pembelian hewan kata Ismail, memang sedikit mengalami penurunan hal itu terjadi sejak pendemi covid-19, namun, saat ini daya beli masyarakat mulai meningkat dan ia memprediksi permintaan terhadap hewan kurban akan meningkat di H-7 hari raya idul Adha 1443 Hijriyah mendatang.
“Kalau untuk sekarang baru sekitar 30 ekor terjual, tapi biasanya mau dekat hari raya baeu meningkat permintaan hewan kurban ini bisa sampai 60 ekor terjual.” Tuturnya.
Disisi lain, Kabid Peternaka, Disbunnak Tanjab Barat, Remon Harianja, menyebut bahwa kini pihaknya sudah membentuk tim satgas (satuan tugas) khusus sebagai antisipasi virus PMK, dan ia meminta masyarakat maupun peternak untuk tidak khawatir dengan hewan yang terkena PMK. Menurutnya, meski terkena PMK hewan tersebut masih bisa di konsumsi dengan syarat tertentu.
“Kita sudah bentuk tim satgas nantinya memiliki tugas pengawasan dan lalulintas juga. Jadi masyarakat peternak tidak perlu khawatir.” Tandasnya. (*/Mam)
Discussion about this post