PILARJAMBI.COM | SUNGAI PENUH – Tekad Fikar Azami-Yos Adrino menguasai Basis Sembilan Luhah Koto Baru, ternyata tidak mudah. Cawako nomor urut dua mendapat penolakan keras dari mayoritas masyarakat Koto Baru. Mereka menghadang setiap pintu masuk ke wilayah itu yang dijadwalkan tempat kampanye Paslon 02.
Menurut pantauan, massa yang mayoritas Ibu-ibu sudah menunggu di pintu masuk sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka meneriakan yel-yel menolak Fikar-Yos. Bahkan ada yang menyebutkan “Budeah….! Uhang kito adea, untuk apo mendukung uhang laang.”
Menurut informasi Fikar Azami dan Yos Adrino ikut dalam rombongan tersebut beserta beberapa tokoh Koto Baru yang Pro Fikar-Yos plus massa bawaan yang berasal dari luar Koto Baru sudah siap untuk masuk dan blusukan.
Namun saat hendak masuk ke Desa Sri Menanti yang berbatasan langsung dengan Hamparan Rawang itu massa yang mayoritas ibu-ibu sudah menunggu. Mereka meneriaki rombongan tersebut yang intinya menolak.
Para pemuda dan bapak-bapak juga turun. Sejumlah pintu masuk dihadang. Tidak ada celah, bagi paslon yang diusung 20 kursi parpol besar di Kota Sungaipenuh itu untuk masuk. Kabarnya, Fikar dan Yos diamankan guna mereda ketenangan massa.
“Kami menolak Fikar Azami dan timnya masuk ke Koto Baru. Karena Pasangan calon nomor urut dua sudah melecehkan kami (masyarakat Koto Baru,red),” kata Hajri salah seorang Anak Jantan Sembilan Luhah Koto Baru. kemarin.
Menurutnya, penolakan masyarakat Koto Baru terhadap Fikar dan timnya telah diputuskan melalui Rapat Adat pada Kamis,yang dihadiri anak jantan dan anak batino Sembilan Luhah Koto Baru. Keputusannya, menolak Paslon 02 masuk ke daerah Sembilan Luhah Koto Baru.
Selanjutnya menurut Hajri masyarakat sudah menyampaikan keputusan Rapat Anak Jantan dan Anak Batino Sembilan Luhah Koto Baru kepada Kapolres Kerinci. Surat tertanggal 29 Oktober ditandatangani Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Pemuda setempat.
” Intinya menolak Paslon 02 masuk ke wilayah Koto Baru. Alasannya, Paslon 02 dinilai telah meleceh/menghina anak batino Sembilan Lurah Koto Baru. Mereka juga minta Kapolres Kerinci untuk tidak mengeluarkan STTP dalam kegiatan kampanye/blusukan yang dilakukan oleh Paslon 02. Dengan tujuan untuk menciptakan keamanan dan kondusifitas dalam pemilu damai di wilayah Kecamatan Koto Baru” Jelasnya.
Tokoh yang menandatangani surat penolakan itu H Ulil Amri, H Buzarman, Tajri, Dpt, Azrizal, Dpt, Ardi Rio, Basrul, Faizulmi, Mahadi MK, Joni Hasferi dan A Yani. Sementara mewakili Anak Jantan dan Pemuda Enam Desa Koto Baru Hasbullah Koto Baru, Weri Pratama, Permai Indah, Iskandar Koto Limau Manis, Hajri Kampung Tengah, Joni Asman Dujung Sakti dan Zas Budiar Sri Menanti.
Menurut Tokoh Adat Sembilan Luhah Koto Baru H Buzarman, Dpt penghadangan Paslon 02 dan tim ke wilayahnya karena untuk menjaga keamanan dan kondusifitas Pilkada damai di Koto Baru.
Sebelumnya Anak Batino Koto Baru merasa dilecehkan saat usai pengukuhan tim Paslon 02 Koto Baru di Posko Induk Paslon 02. Saat itu pembagian snack yang dinilai tidak etis dan manusiawi.
“Sepertinya anak batino kita tidak ada artinya. Dilempar begitu saja seperti pengemis,” katanya.
Merasa harga diri mereka dikangkangi, makanya para pemuda protes. Keputusan rapat anak jantan dan anak batino menolak kedatatangan paslon 02 untuk kampanye/blusukan.
“Tujuannya untuk menjaga keamanan,” kata Tajzi. (*/Die)
Discussion about this post