PILARJAMBI.COM | MUAROJAMBI – Pasca kenaikan harga BBM di Indonesia tentunya menimbulkan dampak Inflasi terhadap perekonomian nasional, Tak terkecuali dengan Provinsi Jambi dan otomatis kabupaten Muarojmbi juga ikut terdampak inflasi saat ini,
Sekda Muarojambi Budi Hartono saat di temui di ruangan kerjanya kepada awak media mengatakan provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi yang cukup tinggi bahkan bulan lalu inflasi di Provinsi Jambi tertinggi di Indonesia.
“Sebagaimana kita ketahui bulan lalu inflasi di provinsi Jambi mencapai Angka 8.55% untuk itu Gubernur Jambi melakukan upaya dalam pengendalian inflasi dengan memanggil seluruh bupati se-provinsi Jambi.” Sampai Sekda.
Lebih lanjut kata sekda kabupaten Muarojambi sendiri menindaklanjuti arahan Gubernur Jambi dalam menekan inflasi di kabupaten Muarojambi sudah melakukan langkah-langkah lanjutan dengan sudah melakukan rapat koordinasi dengan tim pengendalian inflasi di daerah.
“Salah satu upaya kongkrit kita dalam menindaklanjuti intruksi gubernur dalam upaya menekan inflasi adalah dengan m lakukan gerakan menanam cabe,” Jelas Sekda.
Dia melanjutkan, karena cabe merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi besar meningkatkan inflasi.dan dengan digalakkan menanam cabe diharapkan dapat menekan inflasi terutama di kabupaten Muarojambi.
“Kita sudah mengeluarkan edaran gerakan menanam cabe di tempat masing,kepada seluruh kepala OPD setiap pejabat eselon II diwajibkan 10 polibag dan 3 Polibag kepada eselon III diwajibkan menanam cabe. “
Sampainya.
SekdaJuga berharap kepada seluruh kepala desa mendukung program ini dan kemudian kepala desa agar dapat diteruskan kepada perangkat-perangkat desa masing-masing se-kabupaten Muarojambi bahkan diharapakn kepada seluruh masyarakat kabupaten Muarojambi agar dapat menggalakkan gerakan menanam cabe ini.
“Konsumsi Masyarakat terhadap komoditi cabe kan tinggi Karena dengan adanya gerakan seperti ini diharapakan konsumsi terhadap komoditi ini bisa terpenuhi,dan bisa menekan peningkatan harga cabe itu sendiri, dan kemudian dapat meningkatkan daya beli komiditi lainnya, karena kebutuhan masyarakat akan cabe terpenuhi.” Itu yang pertama Sampai Sekda.
Dan yang ke-dua kata sekda Pemda tidak hanya sekedar menghimbau untuk menggalakkan gerakan menanam cabe ini. Pemda Muarojambi saat ini juga sudah menyisihkan 2 % dana dari dana transfer umum.
“Diperkirakan 2% dana tersebut sebesar Rp.5 Milyar, untuk menekan inflasi di kabupaten Muarojambi saat ini.”Sampai Budi Hartono.
Dan Dana tersebut akan di alokasikan kepada kelompok tani masyarakat melalui dinas terkait seperti dinas sosial,dinas holtikultura dan ketahanan pangan, dinas koperindag, sesuai dengan tupoksi masing-masing untuk dapat menekan inflasi ini.
“Semua dana itu akan kembali kepada masyarakat untuk menumbuhkan centra-centra cabe dikabupaten ini, bahkan jika perlu Pemkab akan memberikan bantuan sosial dengan memberikan sembako secara langsung kepada masyarakat,bahkan melalui koperindag akan lakukan operasi pasar,jika eskalasi terus meningkat.” Pungkas Sekda.
Untuk diketahui pada tahun 2022 sendiri Pemkab Muarojambi sudah memberikan bantuan bibit cabai dengan anggaran APBD, diperkirakan cukup untuk lahan seluas 20 hektar di daerah sungai gelam, dan pada anggaran perubahan akan di tambahkan lagi agar bisa diperluas lagi wilayahnya.(Aq)
Discussion about this post