PILARJAMBI.COM | KUALATUNGKAL – Miris proses pencabutan nomor urut kandidat calon Bupati dan calon wakil bupati pada Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) tak memadai.
Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tanjab Barat memiliki anggaran cukup besar yang mencapai Rp25 miliar namun hal itu sangat berbanding terbalik dengan pelaksanaan pencabutan nomor urut kandidat ruangan yang tidak memadai dan berhimpitan.
Berbeda dengan daerah lain yang begitu megah proses sakral pelaksanaan Pilkada ini. Bahkan pencabutan nomor urut di daerah lain menggunakan kain yang dibungkus dalam kotak panjang akan tetapi di Tanjab Barat hanya kertas kecil diberi nomor tentu ini sangat ironi.
Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pencabutan nomor urut pada Pilkada Tanjabbar 2020 sangat berbeda jauh badahal anggaran KPU saat itu tidak sebesar saat ini.
Tampak dilokasi ruang tunggu yang dijadikan tempat pencabutan nomor undian sangat sempit, bahkan tamu undangan susah untuk melihat prosesi pencabutan nomor undian, rekan media sulit untuk mengambil foto.
Selain itu, live streaming YouTube yang di fasilitas oleh KPU juga tak memadai bahkan lemot dikeluhkan oleh tamu undangan yang hadir.
Ketua Partai Demorkat yang juga anggota DPRD Tanjabbar, Jamal Darmawan Sie mengatakan sangat menyayangkan proses pencabutan nomor urut yang terkesan minim persiapan oleh KPU. Bahkan, live striming yang disediakan KPU hampir tidak bisa diakses untuk ditonton secara maksimal.
“Kami diluar seharusnya nonton live streaming, tapi apa yang kami toton, patung yang kami tonton, ini sangat kami kecewakan,” ungkap Jamal
Ia juga menyebutkan sudah bertanya ke sejumlah orang bisa atau tidak menonton lewat YouTube KPU. Akan tetapi jawaban semua orang sama lambat dan berputus -putus.
“Ketika kami buka melalui HP tetap juga tak bisa, tetap live streaming YouTube KPU tak bisa di akses, Persiapan mereka yang kurang baik,” Tegasnya.
Anggaran yang diberikan ke KPU melalaui dana hibah cukup besar diharapkan bisa memberikan yang terbaik untuk penyelanggara akan tetapi melihat hal ini sangat ironis.
“Padahal kita tahu anggaran tahapan Pilkada cukup besar, tapi kok seperti ini, moment-moment pencabutan nomor itu yang kita harapkan sebagai tim bisa melihat secara langsung,” ujarnya.
“Tempat lain kan bisa, anggaran banyak, kecuali anggaran tidak ada, kami sangat kecewa,” cetusnya
Diketahui, Pilkada tahun 2024 ini KPU Tanjabbar mendapatkan hibah dari Pemerintah Daerah melalui APBD Perubahan Rp 25.886.205.000. (*)
Discussion about this post