JAMBI- Anggaran pembinaan Cabang Olahraga (Cabor) yang dialokasikan untuk Cabor Perestasi dibawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2023 sebesar 1,2 Milyar yang berada di Dispora masih menjadi tanda tanya besar.
Dimana dana Hibah sebesar Rp 1,2 Miliyar belum juga dicairkan ke cabor dimana saat ini dana itu masih berada di Dispora Provinsi Jambi.
Kasi Promosi dan prestasi olahraga Dispora Provinsi Jambi Bambang Irawadi saat diwawancarai mengatakan bahwa dana hibah untuk cabor itu belum terealisasikan.
“Sampai sekarang belum di cairkan, mungkin diawal desember nanti,” katanya Rabu (22/11/23).
Ditanya mengapa dana hibah sebesar Rp 1,2 miliar itu hanya untuk cabor yang berprestasi pada PON Papua saja, dia mengatakan sudah menjadi kesepakatan dalam rapat bersama Cabor pada 20 november.
“Itu sudah kesepakatan bersama saat rapat dengan pengurus cabor,” imbuhnya.
Kata Bambang, dana hibah itu tidak bisa diberkan langsung kepada atlet, melainkan berupa kegiatan untuk menunjang prestasi saja.
“Dana itu dicairkan dalam bentuk kegiatan, karena begitu aturannya, dan tidak semua cabor dapat dana hibah itu, dana sebesar Rp 1,2 miliar itu untuk 12 cabor,” paparnya.
Ditanya mengapa tidak semua cabor merasakan dana hibah tersebut, dimana dalam kesepakatan awal dana itu akan dibagi rata untuk semua cabor, namum menurutnya telah terjadi kesepakatan antara Tim TAPD dan pengurus cabor, dimana isinya dana hibah akan diberikan untuk cabor yang berprestasi di PON Papua.
“Kalau dibagi rata jumlahnya kecil, paling dapar Rp 10 Juta percabor, itu telah dirapatkan dan sepakat dananya diberikan ke 12 cabor saja,” tegasnya.
Sementara Itu Plt kadispora Provinsi Jambi M. Syahran mengatakan jika cabor tidak mengajukan anggaran maka dana hibah itu akan dikembalikan ke Negara.
“Ya sia sia kalau cabor tidak mengajukan kegiatan, dengan terpaksa dana itu harus di kembalikan” tegasnya.
Disisi lain, Ketua KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sangat menyesalkan dana hibah yang tidak kunjung cair itu.
“Mestinya itu sudah harus dicairkan, cuma dana hibah itu seperti tersandra oleh peraturan yang ada,” katanya.
Selain itu, pihaknya sudah berulang kali agar dana hibah untuk pembinaan atlet yang langsung diberikan ke KONI tanpa melalui dispora.
“Kita sudah berulang kali minta agar dana hibah cabor langsung ke KONI saja, tapi kadispora terdahulu bersikeras dana itu ada di dispora,” akunya.
Jika dana hibah cabor itu tidak kunjung dicairkan maka akan merugikan para atlet yang ada.
“Bagaimana mau dicairkan kalau aturannya saja susah, atlet kita ini sudah banyak berkorban, banyak dari mereka yang menggunakan dana pribadi saat mengikitu kejuaraan, apa mau ditambah dengan dana hibah yang tidak kunjung cair,” tegasnya.
Sebelumnya Anggaran pembinaan cabang olahraga (Cabor) yang dialokasikan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi 2023 sebesar 16,8 Milyar masih menjadi tanda tanya besar.
Masalah anggaran cabor itu pernah disampaikan langsung oleh Ketua Umum KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan.
Kata Budi anggaran tersebut diberikan ke pada Cabor dibawah naungan KONI Provinsi, namun anggaran sebesar 16,8 Milyar tersebut yang dihibahkan ke KONI Provinsi hanya sebesar 12,5 Milyar sedangkan sisanya Rp 4,3 Milyar.
Akan tetapi anggaran tidak sepenuhnya dihibahkan ke KONI Provinsi Jambi, padahal sebelumnya Gubernur Jambi sudah setuju anggaran tersebut dihibahkan untuk dikelolah sepenuhnya oleh KONI Provinsi Jambi,” kata Budi belum lama ini
Dijelaskan bahwa anggaran KONI ini selaras dengan banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan, mulai dari Porprov, Porwil, Kejurprov, dan Pra-PON. nantinya akan di distribusikan kepada cabor yang ada di bawah naungan KONI Provinsi Jambi.
Sumber dana berasal dari APBD Provinsi Jambi melalui dana hibah.
Hal tersebut diatas hanyalah sekelumit kisah tentang cerita anggaran cabor pada tahun anggaran 2023;
Anggaran cabang Olahraga yang dikelolah oleh KONI Provinsi Jambi sejauh ini sudah sangat baik dirasakan oleh Cabor dibawah naungan KONI Provinsi, Komunikasi pengurus KONI dengan Cabor bagus, prosesnya berjalan dengan baik.
KONI Provinsi sebagai Induk Cabor Olahraga Perestasi di Provinsi memberikan pelayanan yang baik, ini dapat dirasakan mulai dari pelaksanaan Porprov, Prapon, Porwil hal ini sangat membantu Cabor dalam menjalankan program pembinaan atlet agar dapat Berprestasi.
Terkait anggaran cabang Olahraga 2023 sebesar 4,3 Milyar yang dikelolah oleh Dispora Provinsi Jambi sampai November 2023 berakhir belum bisa diserap digunakan.
Waktu di konfirmasi kepada Kabid di Dispora sekitar bulan Maret 2023, bahwa anggaran 4,3 Milyar yang ada di Dispora tersebut masih bingung untuk penggunaannya, dikarenakan dari Dispora tidak bisa langsung kepada Cabor dibawah Koni karena akan menyalahi aturan regulasi yang ada, dari Dispora akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Inspektorat Provinsi, BPK, Kejati dan Polda Jambi untuk meminta petunjuk dan arahan sehingga tidak bertentangan dengan Hukum.
Rencananya anggaran tersebut pihak Dispora Provinsi Jambi sudah merancang Berdasarkan hasil PON Papua, untuk Cabor yang mendapatkan :
– Mendali Emas : 350 Jt
– Mendali Perak : 250 Jt
– Mendali Perunggu : 150 Jt
– Non mendali : 70 Jt
Namun rencana tersebut tidak terealisasi.
Berjalannya waktu sampai bulan November 2023 didapat informasi bahwa anggaran Rp 4,3 Milyar yang ada di Dispora Provinsi Jambi tersebut kena refocusing anggaran sehingga tinggal 1,2 Milyar yang akan didistribusikan hanya untuk 12 Cabor penerima mendali di PON Papua.
Sehubungan dengan persoalan tersebut tentunya sangat disayangkan anggaran yang sudah disiapkan dan disetujui oleh DPRD Provinsi Jambi tidak bisa maksimal digunakan untuk Cabor Prestasi di Jambi ini.
Padahal masih banyak terdapat kendala bagi Pengurus Provinsi Cabor Prestasi yang kekurangan sarana dan prasarana dikarenakan minimnya anggaran.
Seharusnya dengan adanya dukungan anggaran Pemprov Jambi dapat meningkatkan kualitas atlet, pelatih, mengikuti event kejuaraan guna menciptakan atlet Berprestasi yang nantinya akan mengharumkan nama Jambi baik di tingkat Nasional maupun Internasional. (*)
Discussion about this post